Rabu, 19 April 2017

Review Buku "Peaceful Parent, Happy Kid"

                Well, baru baca reviewnya dan ngeliat secara sekilas, buku ini sangat sangat menarik. Banyak bagian yang sesuai dengan pemikiran dan pengalaman saya selama dibesarkan dan membesarkan anak. Ada juga tips tips yang sangat mudah untuk dijalankan. Kita bahas satu satu ya.

             Pertama tentang isinya dulu. Secara garis besar, buku ini terdiri dari tiga tema utama,yaitu:

1. Meregulasi diri sendiri.
Sebelum membahas lebih jauh, perlu saya sampaikan bahwa dibuku ini seringkali menggunakan istilah “your child push your button” untuk menggambarkan perilaku anak yang memacu kita melakukan reaksi tertentu atau memunculkan emosi tertentu. Misalnya ketika anak menangis, seolah olah anak sedang menekan tombol marah dalam diri kita sehingga kita menjadi marah. Kurang lebih penjelasannya sama seperti yang ada di film “Inside out”.

Nah balik lagi ke konten buku, menurut buku ini, parenting bukan tentang apa yang anak kita lakukan, tapi bagaimana kita sebagai orangtua merespon perilaku anak. Karena kenyataannya adalah, bukan perilaku anak yang membuat kita menjadi orangtua yang tenang, tapi bagaimana kita mengelola emosi dan perilaku diri kita sendiri.
Saat seseorang melakukan parenting, yang terlibat bukanlah orangtua dan anak, tapi apa yang ada didalam diri orangtua dan anak. Jadi bisa dibilang, ketika kita berusaha tenang dalam menghadapi anak, artinya kita juga sedang melatih diri kita untuk menjadi dewasa. Jika kita mampu menguasai keterampilan ini, maka kita akan menyadari kapan saja kita kehilangan keseimbangan kita sehingga dengan cepat kita akan dapat kembali lagi ke track yang benar. Pendewasaan dalam diri ini yang akan membuat kita menjadi orangtua yang tenang.
Inti dari bagian ini adalah bagaimana kita menyadari bahwa sikap tenang orangtua memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan teriakan terhadap anak. Kemampuan kita dalam meregulasi emosi akan membantu kita memperlakukan orang lain secara bertanggungjawab, tenang, dan menghormati hak-haknya, termasuk anak kita sendiri. Hal inilah yang pada akhirnya membuat anak kita tumbuh menjadi pribadi yang memiliki regulasi emosi yang baik, memiliki sikap hormat dan bertanggung jawab. Bagian pertama di buku ini mengajarkan kita bagaimana mengatur emosi kita, bahkan ketika anak kita menekan seluruh tombol tombol emosi dalam diri kita.


2. Menjalin Hubungan
Anak akan berkembang dengan baik ketika mereka merasa terkoneksi dan dipahami. Keefektifan parenting akan sangat bergantung pada bagaimana hubungan kita dengan anak kita. Anak perlu merasa bahwa ia memiliki hubungan yang sangat erat dengan orangtua, jika tidak, mereka akan merasa insecure, dan otak mereka akan sulit untuk meregulasi emosi mereka serta mengikuti arahan dari orangtua. Jadi, dengan menjalin hubungan yang erat dengan anak tidak hanya akan menghasilkan anak yang bahagia, tapi juga anak yang mudah di atur. Nah, dibagian kedua buku ini akan dibahas bagaimana mempererat dan mempermanis hubungan orangtua dengan anak berdasarkan usia anak.


3. Membimbing, bukan mengontrol

Anak kecil akan melakukan perlawanan terhadap kekuatan serta kontrol yang ia terima, seperti yang orang dewasa lakukan. Kabar baiknya adalah, mereka selalu terbuka untuk menerima pengaruh kita selama dia menghormati kita dan merasa terhubung dengan kita. Untuk membesarkan anak dengan baik, maka yang diperlukan adalah membimbing mereka, bukan mengontrol. Membimbing disini termasuk menghandle emosi mereka, memanage perilaku mereka dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menguasai diri mereka sendiri. Tujuan akhir dari bagian ini adalah bagaimana menemukan pendekatan yang tepat untuk menghasilkan anak yang bahagia dan bertanggungjawab.

kedua dan seterusnya akan ada dipostingan postingan selanjutnya. nah, untuk review ini semuanya saya tulis "pure" isi buku ya. Belum ada campur baur dengan pemikiran saya. Kalau ada postingan yang isinya antara buku ini dengan pemikiran saya, nanti saya kasih tau sebelumnya.

Ok. Segitu dulu bahasannya hari ini ya. Besok kita akan bahas tentang apa tanggungjawab utama kita sebagai orangtua dan bagaimana menyembuhkan luka masa lalu kita.



Sumber:

Markham, L. 2012. Peaceful Parent, Happy Kids (How To Stop Yelling and Start Connecting). New York: Penguin Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...