Rabu, 10 Mei 2017

Tips tips mengatasi lelah saat Mengasuh Anak

Fokus terhadap apa yang terjadi.
Ketika kita merasa kewalahan, carilah inti masalah dari apa yang terjadi. Apa anak kita menangis karena lapar? Atau ingin dipeluk? Carilah penyebabnya dan coba untuk diselesaikan sesegera mungkin. Karena anak dapat merasakan ketika kita stress dan kehilangan kendali. Dan itu akan memengaruhi interaksi kita dengan anak.


Carilah dukungan
Mengasuh anak adalah pekerjaan yang paling sulit dan berat yang pernah dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu setiap orang membutuhkan dukungan. Temukan hal-hal kecil dan sederhana yang bisa kita lakukan untuk memberikan kita kekuatan. Kita bisa berpura-pura menjadi seorang kerabat dekat yang sedang menghibur kawannnya yang sedang stres. Memikirkan kira-kira apa yang dibutuhkan oleh kawan tersebut dan mencoba untuk melakukannya. Atau kita bisa meminta ciuman dari pasangan kita meskipun saat itu mungkin pernikahan kita sedang tidak harmonis. Atau kita bisa memeluk anak kita walaupun saat itu anak kita sedang menyebalkan. Atau mungkin kita bisa mencari seseorang yang bisa memberikan kita rasa nyaman ketika kita menceritakan betapa beratnya hari yang kita lalui, seseorang yang hanya ingin mendengarkan anda, tanpa bermaksud untuk memperbaiki anda ataupuna anak anda.


Berikan dukungan bagi diri kita sendiri.
Berbicaralah kepada diri anda sendiri seperti anda berbicara kepada orang yang anda cintai. Buatlah pesan pesan manis dan tempel disekitar rumah kita untuk merubah mood kita menjadi baik. Tinggalkanlah cucian kotor di dapur dan berendamlah dengan air hangat agar anda merasa nyaman. Ijinkan diri anda untuk melihat matahari terbenam. Sebelum tidur, temukanlah 3 kebaikan diri anda yang patut anda apresiasi. Lalu kemudian tidurlah dengan cukup.


Ketika kita kehilangan sesuatu, maka gunakanlah momen kehilangan itu
Jika anda terlanjur marah, maka gunakanlah momen tersebut untuk belajar mempraktekan bagaimana caranya orang dewasa saling memaafkan dan memperbaiki hubungan. Pahamilah bahwa setiap situasi krisis adalah kesempatan bagi diri kita untuk semakin dekat satu sama lain jika kita memiliki keinginan untuk melihat sesuatu dari kedua sisi, dan dengan hati yang terbuka.

Belajarlah untuk “mencoba kembali”
Ketika kita menemukan nada bicara kita mulai meninggi, maka berhentilah, tarik nafas, dan katakan… “ibu minta maaf… tadi ibu yang salah… mari kita coba lagi… tadi maksud ibu adalah …”. Ketika kita melakukan ini, anak akan merasa bahwa dirinya tidak buruk. Dan kitapun sedang memberi contoh kepada anak tentang bagaimana caranya melakukan koreksi terhadap diri sendiri.

Hargai anak anda
Walaupun anak anda membuat anda sangat marah, tapi tetap ada hal yang baik yang membuat ia layak untuk dicintai. Temukanlah hal tersebut agar anda dapat dengan mudah mencintai anak anda walaupun ia sedang dalam kondisi menyebalkan.

Jangan pernah pergi meninggalkan anak anda secara emosional
Anak kita akan sangat bergantung kepada bagaimana kita memperlakukannya. Ketika dia merasa bahwa kita telah menyerah dan memilih untuk melepaskan dia, maka diapun akan menyerah dengan dirinya sendiri. Jadi tetaplah bersamanya dan cintailah anak anda apapun yang terjadi.


Pilihlah untuk tetap mencintai
Jika kita perhatikan, hidup ini adalah tentang pilihan, antara mencintai, atau merasa takut. Maka usahakanlah untuk tetap mencintai anak anda. Apapun yang terjadi. Karena hidup adalah sekumpulan dari pilihan-pilihan yang kita buat. Dan ketika kita memilih untuk tetap mencintai, maka rasa cintalah yang kita dapatkan.


Jika kita merasa bahwa kita melewati hari yang berat Setiap hari, maka itu adalah pertanda bahwa kita perlu merubah “sesuatu” dalam hidup kita. Maka menghubungi konselor atau terapis adalah pilihan yang perlu dipertimbangkan untuk anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...