Selasa, 09 Mei 2017

Anda bisa mendidik diri anda sendiri ketika anda membesarkan anak anda (bagian 2)

Review buku

Bagaimana caranya?
(bersambung)

Biasakan untuk mendengarkan diri anda sendiri sesering mungkin sepanjang hari anda.
Coba untuk menarik nafas panjang dan iarkan nafas tersebut mengaliri seluruh tubuh anda. Tarik nafas dengan tenang, kemudian keluarkan rasa stress anda. Merasakan kehadiran diri anda sendiri adalah rasa“perhatian” sebenarnya yang kita butuhkan.

Setiap kali kita merasa marah atau terluka, berhentilah.
Tanyakan diri anda sendiri, “apa yang kita butuhkan agar kita tetap tenang?”. kemudian lakukanlah itu - walau anak anda ada disana atau tidak (misal 5 menit ke halaman belakang untuk mendengarkan burung? Meminum segelas air? 5 menit untuk menari?). jika anda tidak bisa melakukannya saat itu juga, maka berjanjilah kepada diri anda untuk melakukannya di lain waktu. Misal mandi air hangat setelah anak anak tidur, meminum minuman kesukaan anda, memberikan anda waktu lebih untuk beristirahat.

Perhatikan permasalahan permasalahan yang terjadi di hari hari anda, kemudian didiklah diri anda dengan cara menyelesaikannya.
Ini adalah hidup anda. Andalah yang bertanggungjawab didalamnya, walaupun anda menyadarinya atau tidak. Perasaan bahwa kita adalah korban tidak akan menolong anak anda. Jadi sebaiknya temukanlah solusi dari setiap permasalahan yang ditemui. Misalnya ketika kita mengalami kesulitan saat mengajak anak anak tidur, maka buatlah rencana agar rutinitas itu menjadi lebih baik. Apakah dengan cara berbagi tanggungjawab dengan pasangan, memulai lebih awal, membuat jadwal, memiliki waktu tidur lebih banyak, atau meminum teh saat membacakan anak anak cerita.

Resapi setiap keindahan serta kesenangan yang anda miliki.
Nikmatilah tertawa anak anda, rambut anak anda yang wangi, dan kesenangannya ketika ia berhasil menguasai suatu keahlian yang baru. Hal ini akan mengembalikan energi anda. Hal ini akan membuat hidup anda berharga. Kehadiran anda secarra penuh akan menginspirasi anak anda untuk terus terhubung dan kooperatif dengan anda, serta akan menyembuhkan anda dari kondisi SAP/Sacrificing yourself on Altar of parenthood.


Sumber:
Markham, L. 2012. Peaceful Parent, Happy Kids (How To Stop Yelling and Start Connecting). New York: Penguin Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...