Saya pernah baca bahwa berjalan di alam terbuka akan membuat
pikiran manusia menjadi lebih kreatif dibandingkan berjalan di daerah perkotaan. Bahkan seorang pendiri facebook
pun seringkali berjalan-jalan terlebih dahulu di tempat yang memiliki banyak
pepohonan sebelum ia mengadakan rapat tentang perusahaannya agar ia bisa berpikir
lebih jernih. Hal ini yang membuat
saya membiasakan diri saya dan anak-anak untuk berjalan
walaupun hanya berkeliling komplek. Dan kebiasaan itu terus kami jalankan
meskipun kami sedang berlibur ke rumah nenek.
Nah berhubung saya juga
akan punya anak ketiga, maka ajang jalan kaki inipun saya jadikan sebagai salah
satu media bagi kakak Ken dan Keenan untuk bisa saling menjaga satu sama lain.
Mengingat tangan saya hanya ada dua, kemungkinan ketika saya punya anak ketiga
saya tidak bisa memegang semua anak saya. Jadi, saat berjalan kaki, Ken saya
tugaskan untuk memegang tangan Keenan.
Awalnya saya pikir tugas
ini akan sulit dijalani oleh Ken dan Keenan. Tapi Alamdulillah ternyata mereka
bisa melakukannya dengan baik. Ken yang memang seseorang penyayang dan senang
bersosialisasi dengan senang hati menggenggam tangan adiknya selama perjalanan.
Sementara itu, Keenan yang memang terbiasa bermain dengan kakaknyapun dengan
sukarela digenggam tangannya oleh Ken. Dan jujur, pemandangan ini sungguh
membuat saya haru, melihat mereka berjalan bersama. Salah satu hal penting yang
ingin kami tanamkan dalam diri mereka adalah kerekatan antara sesama anggota
keluarga. Dan kami berharap hingga mereka dewasa nanti, akan terpatri dalam hati mereka bahwa
semua orang bisa datang dan pergi, namun keluarga akan selalu ada di dalam
hati.
Oia, sepanjang
perjalananpun saya memperkenalkan semua hal yang kami temui, awan, matahari,
motor, mobil, jalan, hingga ayam dan kucing. Saya juga mengijinkan mereka untuk
memegang kucing sambil didampingi. Tujuannya sebagai salah satu stimulasi
indera peraba mereka. walaupun setelah pulang tidak lupa saya minta mereka
untuk mencuci tangan mereka.
Di sepanjang jalan, para
tetangga banyak yang menyapa kami. Apalagi kami adalah perantau yang baru “balik kota”. Banyak yang mengira bahwa Ken
dan Keenan sebagai anak kembar. Perbedaan usia mereka yang hanya sembilan belas
bulan membuat tinggi badan Ken dan Keenan tidak jauh berbeda. Apalagi, keduanya
seringkali meminta dipakaikan baju yang sama sehingga makin terlihat mirip. Ken
dan Keenan suka disapa oleh orang-orang yang ada di sekitarnya. Biasanya mereka
akan membalas sapaan tersebut dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan
kepada mereka.
Semoga kebiasaan baik
ini dapat terus berjalan. Aamiin.
Tempat: Kompleks Rumah Nenek
Alasan: mudah terjangkau.
1. Ketuhanan: Memperkenalkan setiap benda dan makhluk hidup yang kai temui sebagai ciptaan Tuhan
fitrah yang dilibatkan: Fitrah Ketuhanan
2. Alam: memperkenalkan hewan dan tumbuhan yang berada di alam serta berinteraksi dengannya
Fitrah yang dilibatkan: fitrah belajar
3. Sosial: Bermain bersama ibu dan kakak
Fitrah yang dilibatkan:
Fitrah Sosial
4. Diri sendiri
a)
Fisik/motorik: melatih motorik kasar (berjalan)
b)
Kognitif: mengenal nama-nama
benda, hewan dan tumbuhan
c)
Kemandirian: belajar untuk berjalan berdua dengan hanya pendampingan
ibu
d)
Emosi: -
Fitrah yang dilibatkan: fitrah belajar
Perlengkapan:
-
Biaya: -
#homeschooling
#kegiatanhomeschooling
#idehomeschooling
#inspirasihomeschooling
#homeschoolingibuerna
#homeschoolingKeenan
#Pendidikanberbasisfitrah
#HomeEducation
#UstadzHarrySantosa
#FitrahBasedEducation
#MenjagaFitrahAnak
#Fitrah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar