Sabtu, 24 Februari 2018

HomeSchooling Keenan (Day1)


Tanggal: 12 Februari 2018

Hari ini saya pilih untuk homeschooling di taman. Alasannya simple, waktu dulu Ken masih kecil dan nyoba buat homeschooling, rasanya bosen banget. Seharian aja dirumah. Yang ketemu tembok lagi tembok lagi. Beneran deh. Kennya juga keliatan bosen. Pengennya keluar pintu mulu.

Ya kalau diliat dari baseline saya pribadi, dari kecil emang suka jalan. Kalau libur sekolah suka pergi naek sepeda ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi. Waktu SMA udah naik-naik gunung tinggi kaya ninja Hatori. Dan suami saya lebih lagi. Dari SD udah keluar kota sendiri. Pas SMA udah keluar pulau untuk mendaki. Jadi jangan heran kalau ternyata  anak-anak kami emang doyan berkegiatan di alam kayak gini (ini kenapa belakangnya isemua sih. Hihihhi).

Termasuk Keenan. Dia seneng banget waktu di ajak ke taman. Well, sebenernya hampir semua anak kecil ya doyan di ajak ke tempat terbuka kayak gini. Tapi ya itu emang instingnya. Saat mereka usia 0-2 tahun, stimulasi terbaik yang mereka rasain ya dengan ngasih kegiatan yang ngelibatin sensori-motorik mereka. Kayak lari, loncat-loncat, main kotor-kotoran, nyanyi, dan apapun yang ngelibatin gerakan dan indera-indera mereka. Intinya ga diem ditempat deh.
Jadi, hari ini kami akan bermain bebas di taman sambil menyemai fitrah-fitrah Keenan

Tempat: Taman Kota Digulis
Alasan: playground disini dilapisi karpet yang terbuat dari karet. Jadi aman untuk bereksplorasi.  Berhubung ibu lagi ga enak badan, jadi butuh taman yang bisa mengakomodir Keenan untuk bebas bergerak kesana kemari tanpa perlu di kejar-kejar terlalu sering.

Kegiatan:
Disini ada 2 macam permainan. Perosotan dan karpet yang bertuliskan permainan tradisional jingklik. Nah kalau Keenan sendri masih belum tertarik sama permainan ini. Jadi dia hanya bermain perosotan saja.

Aspek yang di gali:
1. Ketuhanan: Selama berkegiatan, saya menyebutkan semua benda yang ditemui itu adalah ciptaan Allah. Bunga, daun, kucing, pohon, dan sebagainya. Harapannya Keenan akan memahami bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah ciptaan Allah. Sekaligus menciptakan imaji positif dari Allah
Waktu saya minta Keenan melanjutkan kata Allah, dia belum bisa. Gapapa ya nak. Besok belajar lagi :)
Fitrah yang dilibatkan: Fitrah keimanan, fitrah perkembangan



2.  Alam: Dengan belajar di taman kota, Keenan bisa melihat langsung bagaimana pemandangan alam, seperti pohon, bunga, burung, kucing, dan lain sebagainya.
Fitrah yang dilibatkan: Fitrah keimanan



3. Sosial: Saat kami bermain, ada seorang anak perempuan. Keenan tidak mengatakan apa-apa terhadap temannya itu. Tapi dia juga tidak menolak saat diajak bermain
Fitrah yang dilibatkan: Fitrah Sosial




4. Diri sendiri
a) Fisik/motorik
Selama bermain perosotan, Keenan melatih motorik kasarnya. Apalagi untuk menjangkau puncak perosotan, Keenan perlu manjat. Dan dia udah mahir loh! Senangnya ^^




b) Kognitif
Disini saya melatih kognitif Keenan dengan menambah kosa katanya, yaitu menyebutkan setiap benda yang kami lihat.
Fitrah yang dikembangkan: fitrah perkembangan

Perlengkapan:
1. Motor atau kendaraan
2. Kain jarik atau gendongan (jaga-jaga anak mengantuk di motor)

Biaya:
1. Bensin 25 ribu/7 hari
2. Parkir: 1.000
3. Sunblock ibu 100ribu/1 bulan (penting ini ;p)

Note: sebelum memulai homeschooling saya meminta ayah Ken untuk menyediakan biaya perawatan muka. Hahahaha. Alasannya karena saya tahu akan sering berkegiatan di luar kayak gini. Dan menurut saya akan butuh perawatan lebih ekstra ya dari sebelumnya.
Dan bagi saya perawatan diri itu baik. Homeschooling juga baik. Jadi ga ada salahnya melakukan keduanya. Jangan sampai karena fokus di homeschooling, terus lupa deh sama perawatan. Jadi hilang juga deh satu kebaikan. Sayang kan? Kalau  bisa beriringan kenapa ga. Betul? ;)

#homeschooling
#kegiatanhomeschooling
#idehomeschooling
#inspirasihomeschooling
#homeschoolingibuerna
#homeschoolingKeenan
#Pendidikanberbasisfitrah
#HomeEducation
#UstadzHarrySantosa
#FitrahBasedEducation
#MenjagaFitrahAnak
#Fitrah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...