Kamis, 16 Agustus 2018

10 Kaidah Untuk Mendidik Anak Menjadi Luar Biasa Menurut buku “Peaceful Parent, Happy Kids”


Oleh: Ernawati, Mpsi., Psikolog.



Holla...
Ketemu lagi dengan pembahasan tentang parenting. Kalau berdasarkan polling suatu penerbit di instagram, tema ini nih yang lagi banyak digandrungi para netizen, terutama netizen yang udah jadi emak-emak dan bapak-bapak, termasuk saya. Hehehhe.
Nah, dari sekian banyak buku parenting yang bagus-bagus, ada satu buku yang menarik perhatian saya. Bukunya berjudul “Peaceful Parent, Happy Kids”. Salah satu alasan kenapa buku ini menarik yaitu karena dibuku ini dikatakan bahwa hukuman itu tidak perlu. Kenapa? Karena hukuman dianggap membuat anak justru menjadi lebih buruk, jadi tidak diperlukan. Yang diperlukan justru koneksi antara orangtua dan anaknya.
Sebetulnya saya sudah lama baca buku ini. Tapi belum kelar-kelar. Hehhe. Beberapa bagian dari buku ini pernah saya tulis di blog saya. Dan sekarang bagian selanjutnya, yaitu tentang 10 kaidah yang perlu diterapkan untuk mendidikan anak menjadi luar biasa. Apa aja ya? Yuk simak penjelasannya di bawah ini

1.      Kemampuan parenting yang paling penting: kemampuan mengelola dri sendiri. Penulis buku ini menyarankan kita untuk berbuat baik kepada diri kita sendri sebelum kita melampiaskan rasa marah kita kepada anak. Kita juga disarankan untuk melakukan sesuatu saat kita marah sebelum rasa marah menguasai diri kita. Semakin sering kita memberikan kasih sayang ke diri kita sendiri, maka semakin banyak cinta dan kasih sayang yang akan kita berikan kepada anak-anak kita. Ingatlah bahwa anak akan melakukan setiap hal yang orangtuanya lakukan.

2.      Komitmen yang paling penting dari kegiatan parenting: berusahalah untuk selalu menjadi pendukung anak kita dan jangan pernah menyerah untuk terus mendukung mereka. Kita tidak menumbuhkan sebuah tanaman dengan cara meneriakinya, tapi kita menyiramnya. Kita disaranakn untuk mengapresiasi anak kita dan merespon kebutuhannya berdasarkan apa yang ia katakan, bukan apa yang kita kira anak kita butuhkan. Lebh lanjut lagi, di dalam buku ini dikatakan bahwa setiap anak membutuhkan setidaknya satu orang yang akan selalu mendukungnya 110% dan selalu berada disampingnya. Hal ini bukan berarti anak kita selalu benar. Tapi hal ini memperlihatkan bahwa anak kita selalu layak untuk mendapatkan pengorbanan kita. Selain itu, hal ini juga sebuah pesan bahwa setiap cinta yang kita berikan akan selalu membawa perubahan-perubahan yang positif.


3.      Rahasia paling penting dalam kegiatan parenting: pemberian hukuman, meskipun semua buku menuliskan tentang ini, tidak akan bermanfaat. Menurut buku ini, hukuman akan selalu memperburuk perilaku anak kita. Menghindari hukuman adalah sesuatu yang perlu kita lakukan agar anak menjadi bertanggung jawab. Daripada memberikan hukuman, kita disarankan untuk membimbing secara baik-baik dan memberikan batasan-batasan tentang perilaku apa yang perlu mereka lakukan, namun tetap berempati dengan perasaan mereka. Kitapun disarankan untuk tetap berempati terhadap perasaan mereka terhadap batasan-batasan yang kita berikan.
4.      Apa yang anak butuhkan, tapi tidak ada seorangpun yang memberitahu kita tentang hal ini: tempat yang aman untuk mengekspresikan perasaan ketika orangtua mendengarkan. Jika kita ingin membuat anak kita mampu memenej perilakunya sendiri, maka kita perlu mengajarkan mereka terlebih dahulu cara untuk mengatur emosi mereka. dan jika kita ingin mengajarkan mereka mengatur emosi mereka, maka mereka perlu tahu bahwa ada tempat aman disisi mereka untuk mereka menangis atau marah dibandingkan tempat yang hanya bisa mendiamkan mereka, yaitu kita sebagai orangtuanya. Dan tertawa memberikan kekuatan yang sama besar seperti rasa takut. Oleh karena itu, bermain bersama merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan agar mereka bisa merasa aman mengemukakan rasa marah dan ketakutan mereka.
5.      Apa yang anak kita harapkan untuk bisa kita mengerti: dia hanya seorang anak kecil, dan sudah berusaha sekeras yang dia bisa. Berusahalah untuk mengharapakn sesuatu sesuai usia mereka. Mereka adalah anak-anak yang masih tumbuh dan belajar untuk menguasai keterampilan-keterampilan sesuai usia mereka.
6.      Mantra yang paling berguna bagi orangtua: “jangan terlalu diambil hati”. Apapun yang anak kita lakukan, kita akan lebih mudah untuk meresponnya secara tenang jika kita tahu hal-hal apa saja yang bisa membuat kita terpancing untuk marah. Saat sesuatu terjadi, yakinkan diri kita bahwa ini semua bukan tentang kita, tapi tentang anak kita, seseorang yang sedang tumbuh dan belajar sekeras yang mereka bisa dan masih butuh dukungan kita sebagai orang dewasa. Cobalah untuk menggunakan humor. Hal ini akan membuat kita untuk menghindari menggunakan kekuatan kita dalam menguasai anak-anak. Kenapa? Karena tidak akan ada yang menang jika menggunakan kekuasaannya. Tidak perlu bersikeras untuk meminta anak-anak kita melakukan hal yang benar, tapi bantulah mereka menghadapi permasalahan yang mereka temui.
7.      Apa yang perlu kita ingat ketika kegiatan parenting terasa semakin sulit: semua perilaku anak yang tidak menyenangkan berasal dari kebutuhan dasar mereka yang tidak terpenuhi. Ingat-ingatlah kembali apa kebutuhan dasar bagi seoran anak: tidur, nutrisi yang mencukupi, kehangatan, pelukan, koneksi, rasa senang, kebutuhan untuk berhasil melakukan sesuatu, dan rasa aman. Ajarkan anak perilaku-perilaku apa saja yang kita harapkan ketika mereka ingin menunjukan kebutuhan mereka. Ajarkan secara perlahan-lahan hingga mereka bisa mengatur diri mereka sendiri agar bisa menunjukan perilaku yang kita harapkan karena anakpun ingin menjadi sukses di depan orangtuanya.
8.      Siapa ahli parenting yang terbaik? Anak kita sendiri. Biarkan anak-anak kita menunjukan apa yang dia butuhkan, bahkan sejak ia masih bayi. Dengarkan dengan menggunakan hati. Berbesar hatilah untuk mau berubah dan tumbuh bersama anak-anak kita, dan juga belajar untuk menikmati setiap prosesnya.
9.      Apa sesuatu yang paling konstan? Perubahan. Apa yang efektif di hari kemarin belum tentu efektif di hari ini ataupun besok. Untuk itu, pendekatan parenting kita perlu berkembang sesuai dengan perkembangan anak itu sendiri. Setiap orangtua pasti mendapatkan anak yang sesuai dengan apa yang ia butuhkan.
10.  Apa hal yang paling penting? Berusahalah untuk selalu terus terkoneksi dengan anak dan jangan pernah berhenti mencintainya, walaupun hanya sebentar.
Alasan paling mendalam mengapa seorang anak bisa bekerja sama dengan orangtua adalah karena mereka mencintai orangtua mereka dan ingin menyenangkan mereka. Oleh karena itu, prioritaskan hubungan kita dengan anak kita. Hanya itu satu-satunya cara untuk membuat anak anda mau mengikuti apa yang kita minta. Hal ini juga yang paling dibutuhkan oleh anak kita. Dan kedekatan antara kita dengan anak-anak adalah sesuatu yang membuat pengorbanan kita sebagai orangtua layak untuk diperjuangkan.

Sumber:

Markham, L. 2012. Peaceful Parent, Happy Kids (How To Stop Yelling and Start Connecting). New York: Penguin Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...