Oleh: Ernawati, Mpsi., Psikolog.
Membangun pondasi untuk masa-masa remaja
Apa yang terjadi pada usia ini? Menurut buku ini, biasanya
anak-anak usia sekolah dasar terlihat lebih mudah diatur. Mereka memiliki
kontrol diri, lebih bisa diajak kerja sama dan lebh peka.
Tapi permasalahannya di masa ini, biasanya orangtua sibuk
dengan kehidupan dunianya seperti mengurus rumah tangga, menyiapkan makan
malam, sedangkan anak-anak sedang mencoba untuk membentuk diri mereka sendiri
di masa depan.
Biasanya pada masa ini, orangtua sangat merasa kelelahan
dan kewalahan dengan permasalahan hidupnya dan sangat merasa lega ketika anak
lebih sering berinteraksi denga n para teman sebayanya.
Konsekuensinya, ketika kita menghabiskan waktu kita
sehari-hari dan waktu wiken kita dengan berolahraga sendiri, gadget atau tidur
selama seharian, akan sangat mudah bagi kita untuk menjadi sangat jauh dengan
anak. Karena pada masa ini, anak sangat merasa cukup dengan dirinya sendiri,
sangat menyenangi kehidupan mereka dengan teman-teman mereka, dan sangat sibuk
dengan gadget mereka sendiri. Mungkin kita belum bisa melihat ini secara
langsung, tapi perlahan-lahan pengaruh kita terhadap kehidupan mereka akan
pudar, sejalan dengan kondisi anak kita yang mulai membentuk dirinya sendiri
dengan norma yang berlaku di pertemanannya dan juga melalui gambaran yang ada
di media.
Anak secara alamiah akan senang bersama teman-temannya
dan tertarik pada media untuk mencari tahu apa sebetulnya norma sosial yang
berlaku. Yang bahaya adalah ketika seorang anak tidak terikat secara erat
dengan orangtua mereka dan tidak lagi menjadikan orangtuanya sebagai bintang
utara mereka, maka mereka akanmulai berorientasi kepada nilai-nilai yang
berlaku di lingkungan pertemanan mereka atau di media. Jika kita tidak memiliki
hubungan yang dekat dengan anak kita sebelum mereka masuk ke sekolah menengah,
maka mereka akan mencari kedekatan dan bimbingan dari orang lain. Yang menyedihkan
adalah, ketika kita mulai sadar bahwa anak kita lebih memilih teman-temannya
daripada orangtuanya sendiri, saat itu kita sudah sulit lagi untuk mendapatkan
perhatian mereka kembali.
Target utama kita
ketika anak berada di sekolah dasar adalah membangun hubungan yang kuat dengan
anak kita, yang akan menyeimbangkan pengaruh dari pertemanan sosial anak dan
juga menjadi pondasi penting bagi anak untuk menghadapi masa-masa remajanya. Bagaimana
caranya?
1. Ciptakan rutinitas dalam keluarga yang dapat mempererat
ikatan
Pertemuan dengan orangtua, makan bersama, pergi bersama ayah setiap malam
minggu untuk membeli keperluan rumah. Apapun kegiatan yang kita kerjakan di
rumah, jadikan itu sebagai bentuk untuk mempererat ikatan dan jadikan itu
sebagai rutinitas. Sehingga setiap anggota keluarga akan merindukan saat-saat
itu dan kegiatan itu benar-benar bisa mereka rasakan.
2. Tolaklah keinginan untuk berkegiatan dengan orang lain. Dan
sebagai gantinya, habiskanlah waktu kita dengan anak. Masa ini adalah masa yang
tepat untuk membangun pondasi bagi hubungan orangtua dengan anak-anak di masa
mendatang.
3. Pekalah terhadap keinginan anak untuk menjadi mendiri. Kedewasaan
tidak datang secara langsung. Kadang-kadang kita perlu mengalami kemunduran terlebih
dahulu dan itu hal yang normal. Ingatlah bahwa setelah masa dimana anak
membutuhkan kemandirian seperti tidur sendiri, anak anda akan memiliki sedikit
ketergantungan kepada anda. Jadi daripada kita bertingkah seperti usia mereka,
lebih baik kita memenuhi kebutuhan mereka dengan cara membangun hubungan yang
mendalam.
Dalam buku ini, penulis mengingatkan bahwa sebagai
orangtua, seringkali kita merasa baru saja menyelesaikan toilet training untuk
anak kita, padahal sekarang usianya sudah memasuki usia sekolah dasar. Dan sebentar
lagi masa-masa remaja akan datang. Ini adalah kesempatan terakhir bagi orangtua
dan kesempatan terbaik untuk dekat dengan anak. Maka ambillah kesempatan ini untuk
menciptakan sebuah hubungan yang manisS, karena masa ini adalah masa terakhir
dimana orangtua masih menjadi pusat kehidupan mereka.
Sumber:
Markham, L. 2012. Peaceful Parent, Happy Kids (How
To Stop Yelling and Start Connecting). New York: Penguin Group.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar