Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’?
Topi dan kacamata hitam?
Tikar dan rumput hijau membentang?
Healing?
Kalau begitu kita sama. Hehehe.
Namun, piknik yang akan saya ceritakan ini beda. Piknik ini adalah kegiatan salah satu komponen di Ibu Profesional yang bertujuan mencari dan menemukan ketua-ketua komponen yang baru. Atau kalau di masyarakat, kita mengenalnya dengan istilah Pemilu atau Pemilihan Umum.
Gimana-gimana? Penasaran, kan?
Piknik, apaan sih?
Di Ibu Profesional, kegiatan-kegiatan yang serius dan menegangkan memang sering dikemas dengan sesuatu yang seru, seperti pemilihan para ketua komponen kali ini. Alih-alih penuh perdebatan dan suasana yang panas, Resource Center Ibu Profesisonal atau yang biasa kita sebut RCIP mengemas kegiatan ini dengan menyebutnya dengan 'Piknik'.
Bukan cuma sebutan kegiatannya saja yang unik, tapi visualisasi acaranya juga betul-betul dibuat seperti Piknik. Flyer-flyer yang disajikan penuh nuansa alam dan liburan. Ditambah lagi pengisi-pengisi acaranya memakai atribut-atribut piknik sehingga suasana piknik semakin terasa. Topi dan kaca mata hitam menjadi aksesoris yang sering dipakai ketika mensosialisasikan kegiatan ini.
Mba Uut, Sekjend Ibu Profesional, sedang memperkenalkan tentang Piknik. Sumber: FacebookGroup Ibu Profesional. |
Di kegiatan ini, istilah-istilah lain yang digunakan juga kekinian. Misalnya ada istilah ‘bestie’ untuk panggilan para Leader Komponen, Sis Squad untuk pengurus, Makmin untuk maskot acara piknik, Gelar tikar untuk masa transfer knowledge dari pengurus, dan masih banyak lagi. Wah, beda banget sama pemilihan-pemilihan yang lain ya.
Berperan Aktif.
Di kegiatan piknik, pemilihan ketua komponen bisa dilakukan dari tiga jalur, yaitu jalur rekomendasi, jalur undangan, dan jalur mandiri. Untuk jalur mandiri, anggota perlu mendaftarkan diri sendiri untuk bisa menjadi kandidat.
Saat berbicara dengan 5 pengurus lainnya, saya sempat berpikir ada enggak ya yang mau ikutan jalur mandiri? Maklumlah ibu-ibu itu kan banyak kerjaannya. Ya ngurusin suami, ya ngurusin anak, ya mengasah passion. Kira-kira masih ada enggak ya waktu untuk ikut kegiatan ini.
Dari semua pertanyaan yang terbesit di benak saya, ternyata jawabannya ‘ada’. Dari obrolan sebentar tersebut, tiga orang kawan saya langsung mendaftar lewat jalur mandiri. Saya sempat kaget dan tidak percaya, tapi itulah yang terjadi. Dan beberapa hari kemudian, RCIP juga mengeluarkan info bahwa ada orang-orang yang juga mendaftar secara mandiri selain ketiga teman saya tersebut.
Infografis tentang Peserta Jalur Mandiri. Sumber: Facegroup Ibu Profesional. |
Melihat hal tersebut, saya jadi teringat tentang budaya berperan aktif di komunitas Ibu Profesional. Memang sejak awal saya bergabung di sini, budaya itu terasa kental sekali. Ketika ada tawaran untuk berkontribusi, maka para anggota akan bersemangat mengambil peran. Saya salut melihat semangat ini bisa terjaga sampai sekarang.
Kerja Bersama.
Meski diselenggarakan oleh salah satu komponen, tapi kegiatan ini juga membuka kesempatan bagi anggota komponen lain untuk berpartisipasi. KLIP sendiri diajak untuk mengisi bagian copywriter. KLIP mengirimkan dua orang pengurus terbaiknya untuk bisa berpartisipasi dalam pemilhan raya ini.
Selain copywriter, ada juga posisi lainnya yang dibuka. Setidaknya ada empat posisi yang ditawarkan, yaitu ilustrator, desain, animator vidio dan vidiografer. Hal ini akan menjadi sebuah pembelajaran yang baik untuk para anggota di IP supaya bisa belajar lintas komponen. Program ini mengingatkan saya pada program Merdeka Belajar Kampus Merdeka dari Kemendikbud yang memperbolehkan mahasiswa untuk belajar lintas fakultas bahkan lintas Universitas demi bisa memperkaya pengetahuan dan wawasannya. Dan tentunya program ini juga bisa saling mengikat keakraban lintas komponen di dalam Ibu Profesional.
Penutup.
Itu dia cerita seru saya tentang piknik di Ibu Profesional. Saya sendiri sudah mengambil topi dan kaca mata hitam untuk ikutan. Kalau teman-teman?
Siap Piknik bareng Ibu Profesional. |