Rabu, 29 Maret 2017

Memasuki 1 1/2 Ruangan part 2

"Hm... penjelasannya panjang nih yah. Ampe besok pagi. Hahahaha"

"Gapapa. Tanggung udah bikin kopi," katanya dengan santai.

"Oke. Untuk kepercayaan ini pembahasannya dimulai dari perbedaan otak pria dan wanita sehingga membuat cara berpikir mereka juga berbeda. Otak pria dibuat sebagai visioner. Jauh memandang ke depan. Kalau kata buku 'why men dont listen and women cant read maps', pria diciptakan sebagai pemburu sehingga menatap kedepan. Sedangkan  otak wanita dibuat sebagai penjaga gua sehingga mampu memandang kesekitar dalam satu waktu. Perbedaan ini yg kadang justru seringkali memunculkan perselisihan. Wanita kurang mengerti apa yang dilihat pria di depan sehingga seringkali menganggap pria egois. Bagi wanita, seringkali pria terlihat tidak menyelesaikan masalah, namun sebenarnya si pria itu sedang menyelesaikan masalah dengan insting visionernya. Ibarat main billiard, pria biasanya tidak langsung menembak bola putih ke bola yang dituju. Tapi membenturkan bola putihnya ke tempat lain sehingga memantul ke arah yg dia mau. Nah utk kasus masuk ke 1 1/2 ruangan ini, ada kalanya pria juga melakukan hal yg sama. Misalnya pria meminta pasangannya untuk berada diujung dengan ruangan yang jauh lebih sedikit dibandingkan pria. Kalau dilihat sepintas memang kelihatan ga adil. Tapi bisa jadi pria tersebut melakukan itu agar pasangannya merasa hangat. Beda banget kan cara berpikirnya? Nah, oleh karena itu dibutuhkan kepercayaan dari masing masing pihak agar semua merasa enak"

"Well. Bisa jadi"

"Nah tapi komunikasi asertif juga tetap diperlukan. Karena manusia bukan Tuhan yg bisa tau apa isi hati orang lain, walaupun itu pasangannya sendiri. Kebayangkan misalnya ada suami yg nanya apa sebenarnya pasangannya sudah nyaman atau belum dengan kondisi sekarang, terus pasangannya bilang iya iya aja, padahal sebenarnya dia kesiksa. Bisa jadi selama seumur hidup dia bakalan ngerasa ga enak aja terus. Kasian kan"

"Iya kasian"

"Ah ayah mah iya iya aja"

"Hehhe lah emang iya jawabannya. Terus yg terakhir gimana?"

"Yang terakhir yang mana?"

"Yg sikap pantang menyerah"

" oh yang sikap pantang menyerah. Hm... bisa jadi pencarian posisi yg nyaman bagi pasangan ini butuh waktu setahun, dua tahun, 3 tahun dan bahkan mungkin seumur hidup. Dan kalaupun memang sudah ketemu posisi yg nyaman, apa iya mereka akan tetap diposisi yg sama sampe selamanya? Pasti ga kan? Pasti ada waktunya mereka pegel dan perlu penyesuaian lagi untuk mendapatkan posisi yg nyaman lagi. Ditambah ketika mereka sudah punya anak. Ada ruangan yg perlu mereka bagi lagi sehingga semua terasa nyaman."

"Menarik"

"Sebenernya dibuku itu ga dibilang sedetail ini sih. Ini mah pengembangan ibu aja"

"Hehhe iya. Seneng deh bisa sharing dari ibu. Makasi ya bu"

"Sama sama yah"

"Sekarang ibu tidur gih. Ayah mau nonton bola"

"Tapi ibu mau nonton film"

"Besok aja nontonnya. Nanti ibu kecapean kalo harus begadang"

Inhale exhale. Memasuki 1 1/2 ruangan memang butuh keikhlasan 😁😁😁

#ceritabintang
29 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...