Senin, 27 Maret 2017

Memasuki 1 1/2 Ruangan (part 1)



Malam itu sama seperti malam biasanya. Kami menghabiskan waktu dengan mengobrol bersama.

"Waktu itu ibu pernah baca di buku 'Being 20 something is hard' karyanya Dewi Pravitasari. Katanya memasuki dunia pernikahan sama kaya ada dua orang masuk ruangan yang cuma cukup untuk 1 1/2 orang. Kebayang kan sempitnya gimana? Nah karena sempit itu akhirnya mereka beradaptasi untuk menemukan posisi yg enak bagi masing masing. Selama proses pencarian itu, ya pastilah ga gampang. Kadang mungkin yang satu ke tendang, kesikut, padahal mungkin maksud pasangannya bukan nendang. Tapi emang lagi mencari posisi yg enak untuk masing masing. Tapi jadinya ketendang. Belum lagi untuk orang orang yang terbiasa hidup disatu ruangan untuk dia sendiri, akan sulit akhirnya untuk menerima bahwa selama pernikahan ini perlu membiasakan diri berbagi 1 1/2 ruangan ini"

"Terus?"

Hm... respon yang sudah kuduga.
"Kalau menurut ibu ada benarnya juga. Karena pernikahan itu bisa diartikan membiasakan hidup berdua. Seperti memasuki 1 1/2 ruangan itu. Dan oleh karena itu, kita butuh penyesuaian"

"Lalu"

"Kalau menurut ibu, ada beberapa hal yang perlu dillakukan untuk sukses diruangan itu. Yg pertama keikhlasan. Setiap orang sebaiknya mulai ikhlas menerima bahwa kini ia punya 1 1/2 ruangan untuk berdua. Yang mungkin nanti akan diisi untuk bertiga, berempat dan seterusnya jika nanti mereka punya anak. Kalau masing masing orang masih dengan egonya menginginkan 1 ruangan penuh seperti saat ia belum menikah, maka akan ada yang terdzhalimi disana. Walaupun ia akan merasa nyaman karena tetap punya 1 ruangan, namun pernikahannya kemungkinan besar tidak akan tenang karena ada pihak lain yang mendapatkan ketidaknyamanannya"

"Bisa juga. Lalu?"


"Yang kerdua kepercayaan. Yang ketiga komunikasi asertif. Yang keempat sikap pantang menyerah"


"Nah kalo yg itu penjelasannya gimana?"
(Bersambung)

27 Maret 2017

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...