Rabu, 11 Juli 2018

Ketika Hati Tuhan Tercuri


Jika hidup ini adalah suatu organisasi, maka Tuhan adalah atasan tertinggi. Dan keluarga, adalah pekerjaan serta amanah langsung yang diberikan Tuhan kepada kita. Maka jangan heran, ketika kita bertemu dengan orang-orang yang memrioritaskan keluarganya, maka kita akan melihat ketenangan dan kekokohan dalam jiwa orang tersebut.
Karena bagi Tuhan, orang-orang seperti ini adalah orang yang memrioritaskan diriNya. Melalui keluarga, mereka adalah orang-orang yang berusaha untuk bertanggung jawab terhadap amanah yang Tuhan berikan. Sehingga pada setiap langkah yang mereka jalani, setiap sakit yang mereka terima, Tuhan akan selalu berada di samping mereka.
Kenapa begitu? Alasannya sederhana, karena Tuhan merasa sudah diprioritaskan. Melalui kesungguhan seseorang dalam menjaga keluarganya, hati Tuhan telah tercuri. Siapa juga yang tidak tersentuh hatinya ketika ia diprioritaskan? Apalagi dengan Tuhan, yang sejatinya memiliki sifat Maha Pengasih dan Penyayang.
Maka dalam segala situasi apapun, usahakan untuk mengutamakan keluarga. Jalannya mungkin berbeda-beda. Langkahnya mungkin tidak selalu sama. Tapi berusahalah untuk tetap memiliki sebuah tujuan yang mulia, yaitu mencuri hati Tuhan dengan cara mengutamakan keluarga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...