Kamis, 20 September 2018

Cara Mempererat Ikatan dengan Anak usia 0-13 Bulan Menurut buku “Peaceful Parent, Happy Kids” (Part 2)


Cara Mempererat Ikatan dengan Anak usia 0-13 Bulan
Menurut buku “Peaceful Parent, Happy Kids”
(Part 2)
Oleh: Ernawati, Mpsi., Psikolog.

Halo halo, ketemu lagi dengan ulasan tentang cara mempererat ikatan dengan anak menurut buku “Peaceful Parent, Happt Kids”. Nah sekarang kita akan lanjutkan review untuk anak usia 0-13 bulan ya. Yang siap menyimak ayo angkat tangaaaaaan \(^.^)/

Nah menurut buku ini, orangtua yang memprioritaskan hubungan dengan anaknya akan lebih mudah dalam mengasuh anak, karena anak akan tumbuh menjadi anak yang merasa aman, bahagia, dan kooperatif. Selain itu, ketenangan bagi seorang bayi adalah sesuatu yang penting, karena kemampuan otak bayi untuk bisa meregulasi emosinya berasal dari pengalamannya selama ia ditenangkan oleh orang-orang disekitarnya. Sebagian besar bayi, meskipun tidak terjadi pada semua bayi, butuh diasuh lebih sering oleh orangtuanya karena ini akan membantu mereka mengembangkan kemampuan regulasi emosi mereka di kemudian hari. Misalnya pola tidur seorang bayi berhubungan dengan kehadiran ibunya. Bayi yang tidur dekat dengan ibunya akan lebih mampu mengatur pernafasannya sehingga terhindar dari syndrome kematian mendadak atau yang biasa disebut dengan SIDS (Sudden Infant Death Syndrome).
Selain itu, menurut buku ini mempererat ikatan dengan anak juga akan membuat orangtua mudah mengenali keunikan dan kebutuhan anaknya, dan hal ini akan membuat kepercayaan diri orangtua menjadi bertambah. Ketika seorang bayi belajar bahwa orang yang merawatnya dapat memberikan rasa aman dan bisa merawatnya dengan baik, maka ia akan memiliki kenyamanan dalam diri mereka, dan kenyamanan ini akan menjadi modal yang baik bagi mereka di masa-masa selanjutnya, yaitu masa eksplorasi, menjelajah lingkungan, dan membangun hubungan dengan orang lain.
Menurut buku ini, kita juga mungkin berpikir bahwa istilah “attachment parenting” adalah suatu hal yang baru, yaitu sesuatu yang ditemukan oleh Dr.Bill Sears. Padahal hal ini sama sekali tidak baru. Manusia sudah melakukannya sejak ia pertama kali ada di bumi. Dr. Bill Sears sendiri mengatakan ...” Attachment parenting bukanlah gaya pengasuhan yang baru.... Faktanya, para orangtua berabad-abad yang lalu memang mampu merawat sendiri anak-anaknya, hingga datang suatu masa dimana para ahli menyarankan orangtua untuk lebih mengikuti buku dibandingkan petunjuk-petunjuk yang diberikan anak itu sendiri.”
Selain itu, menurut buku ini Attachment parenting sekarang sudah didukung oleh berbagai teori dan penelitian. Tapi sebetulnya attachment parenting ini ide dasarnya sangat sederhana dan dapat terlihat jelas. Ide dasarnya yaitu bahwa bayi lahir sebagai individu yang masih membutuhkan banyak pertolongan. Oleh karena itu, mereka membutuhkan orangtuanya untuk bertahan hidup.
Sayangnya, ada sebuah mitos yang seolah-olah memperlihatkan bahwa kita sebagai orangtua perlu mengorbankan diri kita sendiri untuk menolong anak-anak kita. Padahal tidak seperti itu. Orangtua tidak perlu terus menerus menggendong anaknya atau tidak tidur semalaman agar bisa membentuk attachment parenting. Hal yang terpenting adalah, attachment yang sehat akan terbentuk saat kita memahami dan mengerti “sinyal-sinyal” unik yang diberikan oleh bayi kita.
Jadi, mari kita definisikan kembali tentang apa itu attachment parenting. Secara sederhana attachment parenting adalah merespon kebutuhan emosional anak kita sebaik kita merespon kebutuhan fisik mereka, yang mana seringkali kebutuhan emosional ini membutuhkan kedekatan secara fisik juga. Dan seperti prinsip utama pada setiap hal parenting, kemampuan kita untuk mengenal emosional anak juga berhubungan dengan kemampuan kita mengenali emosi kita sendiri. Faktanya, hasil penelitian sungguh membuka mata kita. Menurut penelitian, kita bisa memprediksi apakah anak kita nantinya memiliki kelekatan kepada orangtuanya atau tidak, meskipun ia masih berada dalam rahim ibunya. Bagaimana caranya? Yaitu dengan mewawancarai orangtua mereka. jika seorang ibu memiliki kelekatan yang baik dengan orangtuanya atau (nenek dari bayi tersebut), maka diprediksi ibu itu akan memiliki kelekatan yang baik dengan anaknya nanti. Sebaliknya, jika seorang ibu dulu kebutuhannya diabaikan oleh orangtuanya sendiri, maka ibu tersebuta akan tumbuh menjadi pribadi yang cenderung menolak untuk menjalin hubungan dengan orang lain dan ia akan merasa tidak nyaman berinteraksi secara terus-menerus dengan anaknya.
Lalu apa yang perlu dilakukan oleh seorang ibu jika ternyata ia mengalami kondisi seperti yang dijelaskan di atas (kondisi dimana kebutuhannya dulu tidak dipenuhi oleh orangtuanya)?
Menurut buku ini, yang perlu dilakukan adalah dengan dara merefleksikan masa kecil kita, berani menghadapi emosi-emosi yang pernah kita rasakan saat kita kecil, dan mencoba merubah kisah kehidupan kita dari perspektif orang dewasa. Saat kita melakukan ini, maka kita sebetulnya kita sedang mengembangkan bagian otak orbitofrontal cortex (bagian otak yang mempengaruhi seseorang dalam membuat keputusan). Dan pada akhirnya, kita akan mampu merespon anak kita dengan tepat dan bisa membangun kelekatan yang erat dengan mereka.
Jadi, yang terpenting adalah bukan apa yang sudah terjadi di masa lalu. Tapi apakah kita bisa berdamai dengan kisah di masa lalu kita atau tidak. Mengapa? Karena orang yang bisa berdamai dengan masa lalunya adalah suatu pertanda bahwa ia bisa membangun attachment yang baik dengan anaknya.
Wah menarik ya ^o^
Nah sekarang jadi ada pertanyaan nih, apakah kita merasa sudah merespon anak kita dengan baik? Bagaimana kalau ternyata jawabannya “tidak” dan anak kita sudah terlanjur besar? T.T
Menurut buku ini, pada penelitian-penelitian sebelumnya memang menyebutkan bahwa pertumbuhan otak pada 3 tahun pertama di kehidupan anak memang merupakan pertumbuhan yang paling baik sehingga dikemudian hari, pertumbuhan otak anak akan mengikuti pola dari pertumbuhan 3 tahun pertama tersebut. Namun penelitian-penelitian selanjutnya menyebutkan bahwa otak terus berkembang dan berubah sepanjang kehidupan. Jadi kita tidak perlu khawatir. Ketika kita baru bisa menyayangi anak berumur 4 atau lima tahun,itu artinya masih belum terlambat asalkan kita melakukannya dengan sungguh-sungguh. Seorang anak yang jiwanya sempat “terluka” mungkin membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menangis karena ia masih terlalu kecil untuk menyadari bahwa ia pernah merasa terluka. Tapi kesabaran kita sebagai orangtuanya untuk mau menenangkannya adalah kunci bagi anak-anak kita untuk bisa mengobati luka-lukanya di masa lalu. Bahkan berbagai perilaku dia yang merepotkan saat ini bisa menjadi suatu pertanda bahwa dia sebetulnya membutuhkan bantuan secara emosional. Pemahaman, pengertian, serta kasih sayang kita sebagai orangtuanyalah yang akan membuat mereka bisa menyembuhkan luka mereka.
Aaah... so sweet...
Tapi, apa berarti kita perlu terhubung dengan anak kita setiap waktu?
Masih menurut buku ini, tidak ada orangtua yang selalu terhubung dengan anak mereka. Seorang peneliti bernama Edward Tronick mengatakan, “hanya sekitar 20-30 persen kita benar-benar ‘terkoneksi’ secara sempurna’ dengan anak ketika kita berinteraksi. Sisanya kita terkoneksi, lalu terputus, lalu terkoneksi lagi.” Jadi kesimpulannya, memang tidak selamanya kita bisa terkoneksi secara terus menerus dengan anak. Dan seberapa kerasnyapun kita berusaha, kita tidak akan bisa. Yang terjadi adalah ketika kita terputus koneksi, satu hal terjadi, yaitu kita menciptakan sesuatu yang baru. Dan ketika kita menciptakan sesuatu yang baru, artinya kita tumbuh, dan ketika kita tumbuh, artinya bayi kitapun ikut tumbuh. Jadi yang terpenting adalah usaha kita untuk tetap terus terkoneksi dengan bayi kita, bukan pada hasilnya.
Wah menariknya ^o^
Yuk sekarang kita coba sama-sama dengan bayi kita. Selamat terkoneksi dengan menyenangkan ya J




Sumber:

Markham, L. 2012. Peaceful Parent, Happy Kids (How To Stop Yelling and Start Connecting). New York: Penguin Group.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Piknik Yuk, Mak!

 Apa yang teman-teman pikirkan ketika mendengar kata ‘Piknik’? Topi dan kacamata hitam? Tikar dan rumput hijau membentang? Healing ? Kalau b...